Jumat, 22 Februari 2013

PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN



Macam-macam prinsip pengajaran secara relatif berlaku umum di antaranya adalah:
1.     Prinsip perkembangan
Disaat siswa sedang diajar di dalam kelas bearti mereka sedang dalam proses perkembangan dan terus berkembang. Kemampuan anak berbeda-beda di setiap tingkat kelas. Perkembangan bearti perubahan. Perubahan itu ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Sebagai seorang guru hendaknya cukup mengerti dan bersabar, apabila pada suatu saat seorang siswa belum memperhatikan kemajuan dan kemajuannya lambat.

2.     Prinsip Perpedaan Individu
Tiap orang siswa memiliki pembawaan-pembawaan yang berbeda, dan menerima pengaruh dan perlakuan dari keluarganya yang masing-masing juga berbeda. Wajar apabila setiap siswa memiliki ciri-ciri tersendiri. Ada siswa yang badannya tingginya kurus, atau pendek  gemuk, cekatan atau lamban, kecerdasan tinggi, sedang atau rendah, berbakat dalam beberapa mata pelajaran, tetapi kurang berbakat dalam mata pelajaran tertentu, tabah dan ulet atau mudah putus asa, periang atau pemurung, dan sebagainya.
Sebagai seorang guru, harus mengerti benar tentang keragaman ciri-ciri siswa. Baik di dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan pembimbingan, guru hendaknya menyesuaikannya dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Dalam pengajaran yang bersifat klasikal, penyusuaian pelajaran dengan perbedaan individu ini terbatas sekali.
            Pengajaran yang bersifat klasikal dapat disempurnakan dengan cara-cara sebagai berikut:
·         Dalam mengajar hendaknya guru menggunakan metode atau strategi belajar- mengajar yang bervariasi.
·         Hendaknya mengunakan alat dan media pengajaran.
·         Hendaknya guru memberikan bahan pelajaran tambahan kepada anak-anak yang pandai, untuk mengimbangi kepandaiannya.
·         Hendaknya guru memberikan bantuan atau bimbingan khusus kepada anak-anak yang kurang pandai atau lambat dalam belajar.
·         Pemberian tugas-tugas hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan anak.

3.     Minat dan Kebutuhan Anak
Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri. Dan setiap anak yang beda tempat tinggalnya beda pula minat dan kebutuhannya. Bahan ajaran dan cara penyampaian sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan tersebut. Pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian.
        
4.     Aktivitas Siswa
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dan siswa sebagai subjeknya di dalam pengajaran. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pengajaran, yang menuntuk siswa banyak beraktivitas belajar. Metode-metode yang banyak mengaktifkan siswa antara lain ialah metode: diskaveri, inkuiri, eksperimen, demonstrasi pemecahan masalah, keterampilan proses, penegasan, dan diskusi.

5.     Motivasi
Setiap perbuatan, termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif atau biasanya disebut dorongan atau kebutuhan merupakan sesuatu tenaga yang berada pada diri individu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan. Motif seeseorang mungkin cukup besar tanpa motivasi dari luar dia sudah bisa berbuat, orang atau siswa tersebut artinya memiliki motif internal. Sedangkan motif seseorang yang membutuhkan motivasi dari luar, yaitu dari guru, orang tua, teman, buku dan lain-lain, orang atau siswa seperti ini memiliki motivasi eksternal.
Selain itu, motif instrinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai atau berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan. Motiv ini dapat bersifat internal, dan muncul dari dalam diri siswa itu sendri. Contohnya: seorang siswa rajin belajar bahasa inggris karena ia ingin bisa berbicara bahasa inggris. Motiv ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang berada di luar perbuatan atau tidak ada hubungan langsung dengan perbuatan yang dilakukannya, tetapi menjadi penyerta. Contohnya, seorang siswa rajin belajar karena ingin naik kelas atau dapat ijazah. Naik kelas atau mendapat ijazah adalah penyerta dari keberhasilan belajar. motiv ini dapat berperan sebagai operant conditioning.
Upaya yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan belajar para siswa.
  • Menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang bervariasi.
  • Memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa.
  • Memberikan sasaran antara. Sasaran akhir belajar adalah lulus ujian atau naik kelas. Untuk membangkitkan motif belajar maka diadakan sasaran antara, seperti ujian semester, tengah semester, ulangan harian, kuis, dan sebagainya.
  • Memberikan kesempatan untuk sukses.
  • Diciptakan suasana belajar yang menyenangkan
  • Adakan persaingan sehat. Persaiangan atau kompetisi yang sehat dapat membangkitkan motivasi belajar.